dailyinfo.blog Sebuah kebakaran hebat melanda gedung kantor Terra Drone Indonesia di Kemayoran, Jakarta Pusat — sebuah insiden yang menewaskan sebanyak 22 orang. Api diperkirakan berasal dari area penyimpanan baterai drone di lantai dasar, lalu menyebar dengan cepat ke lantai atas hingga menyebabkan terperangkapnya banyak karyawan. Ketika kebakaran terjadi, sebagian pekerja sedang dalam jam istirahat makan siang, sementara yang lain berada di dalam gedung, sehingga evakuasi menjadi sangat sulit.
Tim pemadam kebakaran segera dikerahkan dengan puluhan unit mobil dan ratusan personel dalam upaya pemadaman serta evakuasi. Petugas berusaha menjangkau lantai atas dan rooftop untuk menyelamatkan korban. Namun sayangnya, asap tebal dan penyebaran api secara cepat menyebabkan korban jiwa yang banyak. Mereka dievakuasi ke rumah sakit forensik untuk diidentifikasi. Korban terdiri dari pekerja perusahaan — menunjukkan tragedi ini berimbas langsung pada karyawan serta keluarga mereka.
Respon Terra Drone Co Ltd & Permintaan Maaf
Setelah peristiwa tragis tersebut, Terra Drone Co Ltd yang berbasis di Jepang mengeluarkan pernyataan resmi. Perusahaan menyampaikan ungkapan duka yang mendalam serta permohonan maaf atas kecemasan dan ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat kebakaran. Mereka menegaskan bahwa perhatian utama sekarang adalah mendukung seluruh keluarga korban serta para penyintas.
Selain mengungkap simpati, manajemen pusat menyatakan akan membantu investigasi penyebab kebakaran. Mereka berkomitmen mendampingi proses identifikasi, verifikasi dokumen, serta memberikan dukungan logistik dan moral bagi korban dan keluarga. Pernyataan ini menjadi wujud tanggung jawab perusahaan terhadap insiden besar yang terjadi di bawah naungannya.
Diduga Karena Baterai Drone — Bahaya Teknologi Jika Tak Dikelola dengan Baik
Menurut hasil penyelidikan awal, kebakaran kemungkinan besar dipicu oleh baterai drone yang meledak atau korsleting di lantai dasar. Area ini dulunya dipakai sebagai gudang dan lokasi pengisian baterai — sebuah praktik yang umum dalam perusahaan drone, namun menuntut standar keselamatan tinggi. Bila manajemen dan prosedur penanganan tidak benar, risiko kebakaran sangat besar.
Ledakan sempat terdengar sebelum api membesar, yang kemudian menyebar ke seluruh gedung. Asap memenuhi ruangan dalam hitungan detik, menghalangi jalur evakuasi dan membuat banyak orang terjebak. Situasi memburuk ketika peringatan darurat dan jalur keluar darurat tidak tersedia atau aksesnya terbatas. Tragedi ini menunjukkan bahwa teknologi canggih seperti drone pun bisa berakibat fatal jika aspek keamanan diabaikan.
Dampak Besar bagi Korban dan Lingkungan Kerja
Kematian massal di lingkungan kerja tentu meninggalkan luka mendalam — bagi keluarga korban yang harus merelakan anggota, bagi rekan kerja yang selamat, dan bagi seluruh komunitas. Banyak pekerja yang selamat membawa trauma mendalam akibat asap, suara ledakan, dan upaya penyelamatan dramatis.
Bagi Terra Drone Indonesia, kejadian ini bisa merusak reputasi perusahaan, mempengaruhi operasional dan kepercayaan klien, serta menimbulkan tekanan hukum maupun regulasi. Di tingkat lokal, peristiwa ini memunculkan pertanyaan serius tentang standar keselamatan gedung, prosedur penyimpanan bahan berisiko, dan kewajiban perusahaan terhadap pekerja.
Lingkungan kerja harus dievaluasi ulang, terutama pada aspek kebakaran, ventilasi, jalur evakuasi, hingga manajemen penyimpanan baterai lithium yang rentan terbakar. Standar keselamatan dan pelatihan evakuasi untuk seluruh karyawan menjadi prioritas mutlak agar tragedi serupa tidak terulang.
Tanggung Jawab Korporasi & Perlindungan Karyawan
Perusahaan penyedia teknologi tinggi semestinya memiliki tanggung jawab besar terhadap keselamatan karyawan. Terra Drone Co Ltd melalui anak perusahaannya harus melakukan audit menyeluruh terhadap seluruh fasilitas, memastikan bahwa gudang, ruang charging baterai, sistem proteksi kebakaran, dan prosedur evakuasi telah sesuai regulasi.
Selain itu, dukungan terhadap korban dan keluarga juga krusial: kompensasi, pemenuhan hak pekerja, layanan trauma healing, serta transparansi informasi sangat dibutuhkan. Perusahaan harus menghadapi tanggung jawab moral dan sosialnya secara serius — bukan sekadar pernyataan duka di media.
Komunitas pengguna drone, klien, dan publik luas pun berhak menuntut agar seluruh aspek operasional dilakukan secara aman dan bertanggung jawab. Kepercayaan bisa kembali dibangun, tapi hanya dengan tindakan nyata dan bukan kata-kata saja.
Pelajaran Penting: Keselamatan Tidak Boleh Diabaikan
Tragedi ini menjadi peringatan keras bahwa kemajuan teknologi tidak boleh disertai pengabaian standar keselamatan. Baterai lithium, yang sering menjadi sumber tenaga drone, risks high energy jika rusak atau salah penanganan. Karena itu:
- Ruang penyimpanan dan charging baterai harus memenuhi standar kebakaran.
- Sistem deteksi asap dan jalur evakuasi harus tersedia dan mudah diakses.
- Prosedur darurat dan pelatihan evakuasi rutin harus diterapkan.
- Regulasi dan inspeksi eksternal wajib dilakukan untuk menjaga keselamatan pekerja dan publik.
Dengan memperhatikan aspek ini, perusahaan bisa mencegah potensi kebakaran dan melindungi nyawa — bukan hanya aset dan reputasi.
Kesimpulan: Tangis, Tanggung Jawab, dan Harapan ke Depan
Kebakaran di kantor Terra Drone Indonesia yang menewaskan 22 orang menjadi luka mendalam bagi banyak pihak — keluarga korban, rekan kerja, dan masyarakat. Terra Drone Co Ltd telah menyampaikan duka dan permohonan maaf, serta berkomitmen untuk mendukung proses penyelidikan dan pemulihan.
Namun lebih dari sekadar kata maaf, dibutuhkan tindakan nyata. Evaluasi menyeluruh terhadap fasilitas, penerapan protokol keselamatan mutakhir, serta perlindungan bagi pekerja adalah harga mutlak yang harus dibayar agar tragedi serupa tak terjadi lagi.
Korupsi, keteledoran, atau pengabaian prosedur seharusnya tidak punya tempat dalam industri modern. Keselamatan nyawa manusia jauh lebih berharga dari keuntungan bisnis. Semoga insiden ini menjadi titik balik bagi perusahaan, regulasi, dan budaya kerja — agar kejadian tragis seperti ini menjadi pelajaran bersama bagi kita semua.

Cek Juga Artikel Dari Platform podiumnews.online
