dailyinfo.blog Sebuah tragedi memilukan terjadi di Manokwari, Papua Barat, ketika seorang pria bernama Yahya Himawan, berusia 29 tahun, nekat menghabisi nyawa seorang perempuan bernama Aresty Gunar Tinarda. Korban merupakan istri dari pegawai Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Manokwari. Kasus ini langsung mengguncang warga setempat karena motifnya yang mengejutkan: utang judi online.
Dalam waktu kurang dari 24 jam, aparat Polresta Manokwari berhasil membongkar alasan di balik tindak kejahatan tersebut. Berdasarkan hasil penyelidikan, Yahya sudah lama bergelut dengan tekanan akibat utang yang terus menumpuk karena judi online. Tekanan psikologis dan rasa terdesak diduga membuatnya mengambil keputusan yang sangat fatal.
Kapolresta Manokwari, Kombes Ongky Isgunawan, menyebut bahwa tersangka mengaku melakukan aksi pembunuhan karena tidak lagi memiliki jalan keluar untuk melunasi utang. Ia melihat korban sebagai sosok yang dapat dimintai pertolongan. Namun ketika permintaannya tidak dipenuhi, pikirannya yang sudah dikuasai kecemasan berubah menjadi tindakan brutal.
Kronologi Lengkap: Permintaan Uang Berujung Kekerasan
Insiden tragis tersebut terjadi di rumah korban yang berada di kawasan Reremi Puncak, Manokwari. Tersangka mendatangi rumah korban dengan maksud hendak meminjam uang. Ia berharap korban bersedia memberikan sejumlah dana untuk menutupi tekanan utang yang terus mengejarnya.
Korban menolak permintaan tersebut. Penolakan itu membuat tersangka panik dan emosinya terpicu. Dalam kondisi tertekan serta frustrasi akibat gagal mendapatkan bantuan, Yahya langsung melakukan tindakan kekerasan. Ia menyerang korban secara agresif dengan cara menusuk bagian dada, kemudian memukul dan menutup mulut korban hingga korban tidak dapat melawan.
Serangan yang dilakukan tersangka berlangsung singkat namun mematikan. Korban tidak mampu menyelamatkan diri maupun meminta bantuan. Setelah memastikan korban tidak bernyawa, tersangka mengatur langkah selanjutnya untuk menutupi jejak kejahatannya.
Upaya Menyembunyikan Jasad Korban
Dalam upaya menutupi tindakan keji tersebut, tersangka memasukkan jasad korban ke dalam sebuah kontainer plastik berwarna merah muda. Pilihan kontainer itu menunjukkan bahwa Yahya sudah tidak berpikir jernih. Ia hanya berusaha menyembunyikan tubuh korban agar tidak langsung ditemukan oleh keluarga atau tetangga.
Tindakan itu tidak hanya menunjukkan niat menghilangkan jejak, tetapi juga menggambarkan kepanikan yang semakin besar. Setelah memasukkan jasad korban ke dalam kontainer, tersangka memanfaatkan telepon genggam milik korban untuk memesan jasa mobil angkut barang. Ia berencana membawa kontainer tersebut ke lokasi lain.
Namun rencana itu tidak berjalan mulus. Sejumlah kejanggalan terdeteksi oleh pihak keluarga yang kehilangan kontak dengan korban. Ketidakhadiran korban dalam waktu lama membuat warga curiga. Laporan awal dari keluarga menjadi awal mula pengungkapan cepat kasus ini.
Respons Polisi dan Pengungkapan Cepat
Polisi segera bergerak setelah menerima laporan orang hilang dan menemukan bukti-bukti yang mengarah pada tersangka. Jejak digital dari telepon korban menjadi salah satu bukti krusial. Selain itu, kondisi rumah korban yang ditemukan dalam keadaan mencurigakan memperkuat dugaan bahwa telah terjadi tindak kekerasan.
Keberhasilan polisi mengungkap kasus dalam waktu singkat menunjukkan efektivitas investigasi aparat Polresta Manokwari. Setelah ditangkap, tersangka langsung mengakui perbuatannya dan menjelaskan motifnya. Pengakuan tersebut memberikan kejelasan sekaligus keprihatinan mendalam mengenai dampak buruk judi online terhadap pelaku.
Judi Online: Pemicu Maraknya Tindak Kriminal
Kasus yang menimpa Aresty menjadi gambaran nyata bagaimana perjudian daring memberi dampak besar terhadap mental dan ekonomi seseorang. Banyak orang terjebak dalam lingkaran judi online karena janji kemenangan cepat. Namun dalam kenyataannya, kerugian selalu jauh lebih besar daripada peluang menang.
Yahya hanyalah satu dari sekian banyak orang yang tergelincir dalam kecanduan judi daring. Utang yang terus bertambah membuatnya kehilangan akal sehat dan memilih jalan kekerasan. Para pakar psikologi kriminal menyebut bahwa pelaku judi daring sangat rentan mengalami tekanan mental, kecemasan, serta kecenderungan mengambil keputusan ekstrem ketika berada di bawah tekanan finansial.
Duka Mendalam Bagi Keluarga Korban
Keluarga korban kini harus menghadapi kenyataan pahit kehilangan anggota keluarga yang dikenal sebagai pribadi baik dan ramah. Sebagai istri seorang pegawai pajak, korban selama ini hidup dalam lingkungan kerja dan keluarga yang sangat menghargai integritas. Kepergiannya meninggalkan luka mendalam yang tidak mudah disembuhkan.
Warga sekitar turut berbelasungkawa dan menyoroti pentingnya kewaspadaan terhadap berbagai bentuk kriminalitas yang dipicu oleh masalah utang maupun kecanduan. Mereka berharap kasus ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih memperhatikan kesehatan mental dan moral anggota keluarga.
Penutup: Tragedi yang Harus Jadi Pelajaran
Kejadian tragis di Manokwari ini menjadi bukti bahwa dampak judi online tidak hanya merugikan diri sendiri, tetapi juga bisa mengancam nyawa orang lain. Motif yang berakar dari tekanan ekonomi berubah menjadi tindak kekerasan yang merenggut satu nyawa dan menghancurkan dua keluarga sekaligus—keluarga korban dan keluarga pelaku.
Polisi kini memproses tersangka sesuai hukum yang berlaku. Masyarakat berharap tindakan tegas dan edukasi mengenai bahaya judi online dapat mencegah insiden serupa di masa depan.

Cek Juga Artikel Dari Platform wikiberita.net
