dailyinfo.blog Warga Kwitang, Jakarta Pusat, digegerkan oleh penemuan dua kerangka manusia dalam kondisi hangus di lantai dua Gedung Astra Credit Companies (ACC).
Penemuan ini menambah panjang daftar misteri pasca demonstrasi besar yang sempat berujung ricuh di kawasan tersebut beberapa waktu lalu.
Kerangka manusia ditemukan setelah petugas melakukan pemeriksaan lanjutan di bangunan yang terbakar hebat.
Kondisi jasad sudah tidak bisa dikenali karena hangus, hanya tersisa bagian tulang dan beberapa serpihan logam yang menempel pada tubuh korban.
Lokasi penemuan berada tidak jauh dari markas Brimob yang juga sempat dijaga ketat selama aksi unjuk rasa berlangsung.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, membenarkan adanya temuan tersebut.
Ia menjelaskan bahwa proses identifikasi sedang dilakukan secara menyeluruh dan berhati-hati.
Ditemukan Setelah Kebakaran
Kebakaran di gedung ACC Kwitang terjadi saat situasi demonstrasi memanas.
Asap tebal membumbung tinggi dari gedung yang menjadi kantor administrasi keuangan itu.
Petugas pemadam kebakaran membutuhkan waktu berjam-jam untuk menjinakkan api yang membakar bagian lantai dua dan tiga bangunan.
Setelah api benar-benar padam, tim forensik dari kepolisian melakukan penyisiran di area terdampak.
Dari hasil penyelidikan, ditemukan dua kerangka manusia dalam posisi yang cukup berdekatan.
Diduga kuat, keduanya tewas akibat terjebak di dalam gedung saat kebakaran terjadi.
“Kerangka ditemukan di antara tumpukan meja dan lemari arsip. Kondisinya hangus total sehingga sulit dikenali,” ujar salah satu anggota tim forensik yang terlibat dalam proses evakuasi.
Proses Identifikasi Lewat Tes DNA
Karena kondisi jasad tidak memungkinkan untuk diidentifikasi secara visual, tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri memutuskan melakukan tes DNA.
Sampel tulang diambil dari kedua kerangka, kemudian dikirim ke laboratorium untuk dicocokkan dengan data keluarga korban hilang.
Kapolres Metro Jakarta Pusat menjelaskan, proses identifikasi akan memakan waktu beberapa minggu.
“Langkah ini penting agar kita tahu siapa korban sebenarnya dan apakah ada kaitannya dengan peristiwa demonstrasi,” ujar Susatyo.
Polisi juga mengumpulkan data antemortem dari beberapa keluarga yang melapor kehilangan anggota keluarganya sejak unjuk rasa besar di kawasan Senen beberapa waktu lalu.
Dua di antaranya adalah keluarga mahasiswa yang dikabarkan hilang setelah mengikuti aksi tersebut.
Keluarga Korban Datangi RS Polri
Kabar penemuan kerangka manusia di Kwitang membuat sejumlah keluarga korban hilang mendatangi RS Polri Kramat Jati.
Mereka berharap ada kejelasan mengenai nasib anggota keluarganya yang tak kunjung pulang sejak demonstrasi.
Salah satu keluarga, bernama Nurhayati, mengaku masih menunggu hasil uji DNA dari anaknya yang hilang sejak malam bentrok antara massa dan aparat.
“Kami cuma ingin tahu kebenarannya. Kalau benar itu anak saya, biar kami bisa mengikhlaskan,” ujarnya dengan suara bergetar.
Sementara itu, pihak rumah sakit memastikan bahwa proses pengujian DNA dilakukan sesuai prosedur forensik.
Setiap sampel diperiksa dengan teliti agar hasilnya akurat dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Polisi Dalami Dugaan Keterkaitan dengan Demo
Meski belum ada hasil pasti dari uji DNA, polisi tidak menutup kemungkinan bahwa kedua kerangka tersebut berkaitan dengan peristiwa kerusuhan pada aksi demonstrasi besar di Agustus lalu.
Beberapa saksi mata menyebut, sebelum kebakaran terjadi, terdengar suara ledakan kecil dari arah gedung ACC.
Polisi masih menelusuri apakah korban terjebak akibat ledakan atau terbakar karena api yang menyebar terlalu cepat.
Pihak berwenang juga sedang memeriksa rekaman kamera pengawas (CCTV) di sekitar lokasi untuk memastikan kronologi kejadian.
“Semua kemungkinan masih terbuka. Kita akan tunggu hasil investigasi lengkap dari tim labfor dan hasil uji DNA untuk memastikan identitas korban,” kata Susatyo.
Spekulasi di Masyarakat
Penemuan kerangka ini sempat memicu spekulasi di kalangan warga sekitar.
Beberapa menduga korban adalah pekerja kantor yang tidak sempat keluar saat gedung terbakar.
Namun ada pula yang meyakini bahwa korban merupakan peserta aksi yang berlindung di dalam gedung saat situasi ricuh.
Untuk meredam rumor liar, polisi mengimbau masyarakat agar tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi.
“Kami memahami keresahan publik, tapi semua harus menunggu hasil resmi penyelidikan,” tegas pihak kepolisian.
Analisis Forensik dan Bukti Awal
Dari pemeriksaan awal, tim forensik menemukan bahwa tulang korban menunjukkan tanda-tanda paparan panas ekstrem dalam waktu lama.
Hal ini mengindikasikan korban kemungkinan tewas di tempat sebelum api padam.
Beberapa potongan logam dan residu bahan kimia juga ditemukan di sekitar lokasi kejadian.
Tim penyidik kini sedang menelusuri apakah ada unsur kelalaian atau tindakan pidana yang menyebabkan korban tidak dapat menyelamatkan diri.
Hasil pemeriksaan barang bukti akan dikombinasikan dengan analisis struktur bangunan yang terbakar.
Langkah Lanjutan
Polisi memastikan penyelidikan ini akan dilakukan secara transparan.
Selain menunggu hasil DNA, tim gabungan juga akan memeriksa data absensi karyawan ACC serta laporan kehilangan dari berbagai instansi.
Jika hasil tes menunjukkan adanya kecocokan dengan korban hilang dari demo Agustus, maka kasus ini akan masuk ke tahap penyelidikan lanjutan.
Pihak kepolisian berkomitmen mengungkap kebenaran di balik tragedi tersebut agar tidak menimbulkan spekulasi yang menyesatkan publik.
“Tujuan kami bukan hanya mencari identitas korban, tapi juga memastikan tidak ada pelanggaran hukum dalam peristiwa ini,” ujar Kapolres menegaskan.
Penutup: Menanti Kepastian dan Keadilan
Penemuan dua kerangka manusia di Gedung ACC Kwitang menjadi pengingat bahwa tragedi sosial tidak berhenti pada hari kejadian saja.
Ada keluarga yang menanti, ada keadilan yang harus ditegakkan, dan ada pertanyaan besar yang masih menggantung: siapa mereka, dan bagaimana mereka bisa terjebak di sana?
Kini, publik menanti hasil uji DNA dan laporan resmi kepolisian.
Apapun hasilnya nanti, peristiwa ini menjadi pelajaran penting bahwa setiap aksi massa harus diimbangi dengan jaminan keamanan bagi seluruh warga.
Kebenaran mungkin membutuhkan waktu, tetapi kejelasan identitas dua korban ini akan menjadi langkah awal untuk memulihkan luka yang ditinggalkan peristiwa itu.

Cek Juga Artikel Dari Platform georgegordonfirstnation.com
