dailyinfo – Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat menggelar kegiatan tanam jagung serentak sebagai bagian dari upaya memperkuat ketahanan pangan nasional. Kegiatan ini berlangsung di kawasan Kembangan pada Selasa pagi dan diikuti oleh unsur pemerintah, TNI-Polri, kelompok tani, hingga pelajar. Aksi tersebut menjadi simbol komitmen pemerintah daerah dalam mendukung gerakan nasional diversifikasi pangan berbasis potensi lokal.
- Gerakan Ketahanan Pangan dari Wilayah Perkotaan
Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto, menjelaskan bahwa kegiatan tanam jagung ini merupakan tindak lanjut dari arahan pemerintah pusat agar daerah turut berperan dalam memperkuat ketahanan pangan. Meskipun berada di wilayah perkotaan, Uus menegaskan bahwa Jakarta Barat masih memiliki sejumlah lahan produktif yang bisa dimanfaatkan untuk pertanian skala kecil dan menengah.
“Kita ingin menunjukkan bahwa kota besar seperti Jakarta juga bisa berkontribusi dalam mendukung ketersediaan pangan. Jagung dipilih karena mudah dibudidayakan dan memiliki nilai ekonomi tinggi,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa gerakan ini juga merupakan bagian dari strategi adaptasi terhadap perubahan iklim dan peningkatan ketahanan pangan lokal di tengah ketidakpastian global. - Melibatkan Masyarakat hingga Pelajar Sekolah
Salah satu hal menarik dari kegiatan ini adalah pelibatan berbagai unsur masyarakat. Selain petani kota, kegiatan tanam jagung juga diikuti oleh pelajar SMA dan mahasiswa pertanian. Mereka diajak untuk belajar langsung mengenai proses penanaman dan perawatan tanaman.
“Kami ingin anak muda mengenal dunia pertanian dan memahami pentingnya menjaga ketahanan pangan. Pertanian bukan hanya milik desa, tapi juga bisa berkembang di perkotaan dengan teknologi yang tepat,” ujar Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Barat, Lestari Harjanti.
Kegiatan ini, lanjutnya, diharapkan mampu menumbuhkan rasa kepedulian generasi muda terhadap isu pangan dan lingkungan. Dengan pendekatan edukatif seperti ini, pemerintah ingin menanamkan semangat kemandirian pangan sejak usia dini. - Pemanfaatan Lahan Tidur dan Urban Farming
Salah satu fokus utama Pemkot Jakbar adalah optimalisasi lahan tidur yang tersebar di wilayah perkotaan. Banyak lahan yang selama ini tidak produktif kini diubah menjadi area pertanian modern berbasis urban farming. Program ini melibatkan masyarakat setempat dalam mengelola lahan bersama secara berkelanjutan.
“Kami bekerja sama dengan RT, RW, dan kelompok tani untuk memetakan lokasi-lokasi yang bisa ditanami jagung dan sayuran. Konsepnya bukan hanya tanam, tapi juga panen dan distribusi hasilnya untuk masyarakat sekitar,” kata Lestari.
Ia menambahkan bahwa sistem pertanian perkotaan kini mulai banyak menggunakan metode hidroponik dan vertikultur, terutama di wilayah padat penduduk. Cara ini memungkinkan masyarakat tetap bisa bercocok tanam meski dengan lahan terbatas. - Sinergi dengan TNI-Polri dan Stakeholder Lain
Kegiatan tanam jagung serentak ini juga melibatkan unsur TNI-Polri yang turut membantu proses penyiapan lahan dan distribusi bibit. Kolaborasi lintas instansi ini dinilai penting untuk memastikan program berjalan efektif dan mendapat dukungan dari berbagai pihak.
“Kami mendukung penuh gerakan pangan ini. Bukan hanya untuk ketahanan nasional, tapi juga sebagai wujud gotong royong antara aparat dan masyarakat,” ujar Komandan Kodim 0503/JB, Letkol Infanteri Sigit Purwanto.
Selain itu, sejumlah perusahaan swasta dan BUMD juga ikut berpartisipasi melalui program tanggung jawab sosial (CSR), dengan menyediakan bibit unggul, pupuk organik, dan sarana irigasi sederhana. - Menuju Kemandirian dan Ketahanan Pangan Jakarta
Melalui kegiatan ini, Pemkot Jakarta Barat menargetkan hasil panen jagung dalam tiga bulan ke depan dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan pangan lokal, termasuk sebagai bahan baku pakan ternak dan olahan makanan ringan.
Wali Kota Uus Kuswanto menyebutkan bahwa gerakan ini bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan langkah nyata menuju kemandirian pangan perkotaan. “Kami ingin masyarakat Jakarta Barat bisa merasakan manfaat langsung dari hasil panen ini. Dengan begitu, ada rasa bangga dan tanggung jawab terhadap ketersediaan pangan di wilayah sendiri,” ujarnya.
Selain jagung, pemerintah juga berencana mengembangkan tanaman hortikultura lain seperti cabai dan tomat di kawasan permukiman.
Kegiatan tanam jagung serentak di Jakarta Barat menjadi contoh konkret bahwa pembangunan pertanian tidak hanya bisa dilakukan di pedesaan. Dengan kolaborasi lintas sektor, pemanfaatan teknologi, serta semangat gotong royong masyarakat, pertanian kota mampu berkontribusi nyata terhadap ketahanan pangan nasional. Langkah kecil di lahan perkotaan ini menjadi bukti bahwa upaya menjaga kedaulatan pangan bisa dimulai dari mana saja — bahkan dari tengah hiruk-pikuk ibu kota.

