dailyinfo – Unit Pelaksana Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Jakarta Timur mendapatkan apresiasi dari masyarakat atas peningkatan pelayanan publik yang semakin cepat, transparan, dan ramah. Langkah modernisasi yang dilakukan sejak awal 2025 dinilai berhasil mengubah citra pelayanan publik yang selama ini dianggap berbelit menjadi lebih efisien dan mudah diakses.
Pujian datang dari berbagai kalangan warga yang merasakan langsung kemudahan proses perpanjangan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) maupun pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB). Banyak di antara mereka mengakui bahwa waktu pelayanan kini jauh lebih singkat dibandingkan sebelumnya.
“Sekarang jauh lebih cepat, antreannya tertib, petugasnya juga sopan. Saya perpanjang STNK cuma butuh 15 menit,” ujar Rudi Santoso, warga Duren Sawit, Selasa (8/10/2025).
Layanan Digital dan Samsat Keliling
Salah satu inovasi yang banyak diapresiasi ialah hadirnya layanan digital dan Samsat keliling. Dengan sistem ini, masyarakat tidak perlu lagi datang langsung ke kantor utama untuk mengurus dokumen kendaraan. Aplikasi resmi Samsat DKI kini memungkinkan warga membayar pajak secara daring dan mengambil dokumen di titik layanan terdekat.
Menurut Kepala Samsat Jakarta Timur, Kompol Endang Prasetyo, langkah digitalisasi ini bertujuan memudahkan masyarakat sekaligus mengurangi potensi antrean panjang.
“Kami ingin pelayanan publik tidak hanya cepat, tapi juga transparan. Sistem online ini mencatat seluruh transaksi secara otomatis, sehingga warga bisa memantau prosesnya tanpa khawatir adanya pungutan liar,” ujarnya.
Selain itu, Samsat Jakarta Timur juga mengoperasikan mobil Samsat keliling yang beroperasi setiap hari di titik strategis seperti Pasar Klender, Cibubur Junction, dan Kampung Melayu. Kehadiran layanan keliling ini memudahkan warga yang sibuk atau tinggal jauh dari kantor utama.
Transparansi dan Profesionalitas Petugas
Warga juga menilai perubahan signifikan pada sikap petugas di lapangan. Pelayanan yang ramah dan profesional menjadi salah satu alasan meningkatnya kepuasan publik.
“Saya sempat ragu, tapi ternyata semua petugasnya membantu tanpa banyak tanya. Tidak ada kesan dipersulit. Justru mereka yang menjelaskan dengan sabar,” kata Siti Nuraini, warga Cipayung.
Kompol Endang menjelaskan bahwa pihaknya rutin memberikan pelatihan etika pelayanan publik bagi seluruh staf agar interaksi dengan masyarakat lebih humanis.
“Kami sadar, pelayanan yang baik tidak hanya soal teknologi, tapi juga soal sikap dan empati. Setiap warga harus merasa dihargai,” tegasnya.
Kolaborasi dengan Bank dan Instansi Lain
Peningkatan layanan Samsat juga tak lepas dari kerja sama lintas instansi. Samsat Jakarta Timur menggandeng Bank DKI dan Bapenda DKI Jakarta untuk memperluas sistem pembayaran non-tunai. Kini, pembayaran pajak kendaraan bisa dilakukan melalui e-channel seperti mobile banking dan QRIS.
Kepala Bapenda DKI Jakarta, Hendra Wibowo, menyebutkan bahwa kolaborasi ini merupakan bagian dari upaya memperkuat sistem e-government di ibu kota.
“Digitalisasi pajak kendaraan diharapkan meningkatkan kepatuhan masyarakat. Dengan proses yang mudah, tidak ada lagi alasan untuk menunda pembayaran,” katanya.
Selain itu, Samsat juga menjalin kerja sama dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) untuk memverifikasi data kepemilikan kendaraan secara otomatis, sehingga proses administrasi semakin akurat.
Harapan Warga dan Tantangan ke Depan
Meski banyak mendapat apresiasi, beberapa warga berharap Samsat Jakarta Timur terus meningkatkan kapasitas jaringan digital agar tidak terjadi gangguan sistem saat jam sibuk.
“Kadang kalau pagi banyak yang akses bersamaan, aplikasinya agak lambat. Tapi selebihnya sudah bagus,” ujar Agus Wijaya, warga Matraman.
Menanggapi hal tersebut, Kompol Endang menyatakan pihaknya akan melakukan peningkatan server dan menambah titik pelayanan keliling di kawasan padat penduduk.
“Kami akan terus evaluasi. Target kami, semua layanan bisa diakses tanpa hambatan, baik secara online maupun offline,” ujarnya.
Dengan berbagai inovasi yang dijalankan, Samsat Jakarta Timur kini menjadi contoh positif bagi pelayanan publik di wilayah lain. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun dikabarkan tengah menyiapkan replikasi sistem pelayanan digital Samsat ke beberapa wilayah lain di ibu kota, termasuk Jakarta Barat dan Jakarta Utara.
Langkah reformasi birokrasi yang dilakukan Samsat Jakarta Timur menunjukkan bahwa pelayanan publik dapat bertransformasi menjadi lebih modern tanpa kehilangan nilai-nilai humanis. Bagi masyarakat, perubahan ini bukan sekadar kemudahan administratif, tetapi juga bentuk nyata bahwa pemerintah hadir dan berbenah untuk melayani lebih baik.

