dailyinfo – Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) kembali mencatatkan kenaikan pada perdagangan Selasa, 7 Oktober 2025. Tren kenaikan ini melanjutkan pergerakan positif sejak awal bulan, seiring meningkatnya permintaan emas global dan pelemahan nilai dolar Amerika Serikat (AS). Investor di dalam negeri pun mulai kembali melirik emas sebagai aset lindung nilai di tengah ketidakpastian ekonomi global.
- Harga Naik Rp6.000 per Gram
Berdasarkan pembaruan di gerai logam mulia Antam, harga emas batangan ukuran 1 gram naik Rp6.000 menjadi sekitar Rp1.237.000 per gram. Sementara harga buyback atau pembelian kembali oleh Antam juga meningkat ke kisaran Rp1.115.000 per gram. Kenaikan ini mencerminkan tren positif yang sudah berlangsung selama sepekan terakhir, di mana harga emas global juga menguat akibat turunnya imbal hasil obligasi AS dan meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah. - Harga Global Menguat di Tengah Ketidakpastian
Secara global, harga emas di pasar spot bergerak di atas USD 2.420 per troy ounce, naik sekitar 0,5 persen dibanding sesi sebelumnya. Kenaikan ini dipicu oleh meningkatnya minat investor terhadap aset aman atau safe haven, di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi global dan fluktuasi mata uang utama dunia. Pelaku pasar juga memperkirakan bahwa bank sentral di beberapa negara besar akan mempertahankan suku bunga pada level tinggi lebih lama, yang berpotensi menekan pertumbuhan dan meningkatkan daya tarik emas. - Permintaan Domestik Cenderung Stabil
Di dalam negeri, penjualan emas batangan di butik Antam dan mitra resminya dilaporkan tetap stabil, terutama untuk pecahan kecil seperti 1 gram hingga 5 gram yang diminati investor ritel. Banyak masyarakat memilih membeli emas fisik sebagai instrumen tabungan jangka panjang dan pelindung nilai terhadap inflasi. Antam juga terus memperluas jaringan distribusi digital melalui platform daring untuk memudahkan akses pembelian bagi konsumen di seluruh Indonesia. - Analisis Pasar: Momentum Bullish Masih Terjaga
Sejumlah analis memperkirakan tren kenaikan harga emas masih akan berlanjut dalam beberapa pekan mendatang. Faktor geopolitik dan kebijakan moneter global menjadi pendorong utama pergerakan harga. Selain itu, meningkatnya permintaan dari bank sentral dunia, khususnya di Asia, turut memperkuat posisi emas di pasar internasional. Namun, para analis juga mengingatkan bahwa volatilitas tetap tinggi, sehingga investor perlu berhati-hati dalam menentukan waktu pembelian dan menjual emas fisik. - Investasi Emas Dinilai Masih Menarik
Kenaikan harga emas kali ini kembali menegaskan posisi logam mulia sebagai aset yang stabil di tengah kondisi pasar yang bergejolak. Bagi investor jangka panjang, emas tetap menjadi pilihan aman untuk diversifikasi portofolio. Selain bentuk batangan, minat terhadap produk turunan seperti tabungan emas digital dan reksa dana berbasis logam mulia juga terus meningkat. Antam sendiri berkomitmen menjaga ketersediaan stok dan transparansi harga untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap produk investasi ini.
Kenaikan harga emas Antam pada 7 Oktober 2025 menjadi sinyal bahwa pasar logam mulia masih kuat di tengah ketidakpastian global. Dengan dukungan permintaan domestik yang stabil dan kondisi eksternal yang mendukung, tren emas di Indonesia diperkirakan tetap positif hingga akhir tahun, terutama jika inflasi global belum menunjukkan tanda-tanda melandai.
