dailyinfo.blog Ketua TP-PKK Bener Meriah, Hj. Meutia Fauziah, membuka kegiatan Bimbingan Teknis Tim Pembina Posyandu yang digelar di Homestay Mahbengi Perilungi. Acara tersebut disusun sebagai langkah strategis untuk memperkuat kapasitas pembina Posyandu di seluruh kecamatan. Kehadiran sejumlah pejabat daerah menegaskan pentingnya peran Posyandu sebagai garda terdepan layanan kesehatan masyarakat.
Kegiatan ini menjadi wadah penyamaan persepsi, pemantapan program, serta penguatan koordinasi antara pemerintah daerah dan para pembina Posyandu. Dengan begitu, kualitas pelayanan kesehatan dasar di tingkat desa maupun gampong dapat berjalan lebih efektif dan merata.
Peserta dan Pejabat yang Hadir
Beragam unsur pemerintah hadir dalam kegiatan tersebut. Perwakilan dari Lembaga Kemasyarakatan Gampong dan Lembaga Adat Gampong Provinsi Aceh turut mendampingi jalannya acara. Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Bener Meriah, Iwan Pasha, juga hadir bersama para camat, Kabid Kesehatan Masyarakat, serta seluruh Ketua TP-Posyandu dari berbagai kecamatan.
Kehadiran banyak pihak memperlihatkan bahwa perbaikan layanan kesehatan dasar bukan hanya tanggung jawab tenaga medis semata. Kerja sama antarsektor sangat diperlukan agar Posyandu mampu menjadi pusat pelayanan yang terstruktur dan berjalan sesuai standar nasional.
Fokus Utama Bimtek: Tingkatkan Kualitas Pelayanan Posyandu
Dalam arahannya, Hj. Meutia Fauziah menegaskan bahwa tujuan utama bimtek ini adalah meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dasar yang diberikan Posyandu. Posyandu dipandang sebagai lembaga penting karena bersentuhan langsung dengan masyarakat, terutama ibu hamil, balita, dan kelompok rentan lainnya.
Selain itu, ia menekankan bahwa peran Posyandu sangat besar dalam mendukung penurunan angka stunting. Upaya menekan stunting tidak bisa hanya mengandalkan intervensi medis; diperlukan sinergi antara kader Posyandu, tenaga kesehatan, pemerintah desa, dan keluarga. Melalui Bimtek ini, pembina Posyandu diharapkan memahami standar pelayanan, pola pemantauan tumbuh kembang anak, serta teknik edukasi keluarga.
Posyandu sebagai Garda Terdepan Pelayanan Dasar
Posyandu memiliki fungsi vital dalam memberikan layanan dasar seperti imunisasi, penimbangan balita, pemantauan tumbuh kembang, penyuluhan gizi, dan layanan kesehatan ibu hamil. Lembaga ini menjadi jembatan antara tenaga kesehatan dan masyarakat, terutama di daerah yang jauh dari pusat layanan kesehatan.
Dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan primer, Posyandu dituntut untuk lebih adaptif. Kader harus mampu memahami perkembangan informasi kesehatan terbaru, termasuk pencegahan penyakit, gizi seimbang, dan pola asuh yang benar. Bimtek ini menjadi ruang bagi para pembina untuk memperbarui pengetahuan sekaligus memperkuat koordinasi lintas sektor.
Peran Tim Pembina Posyandu dalam Penguatan Program Kesehatan
Hj. Meutia menjelaskan bahwa keberadaan Tim Pembina Posyandu sangat penting untuk memastikan pelaksanaan program sektoral berjalan sesuai ketentuan. Tim pembina berfungsi memastikan keseragaman standar, mengevaluasi pelaksanaan kegiatan, serta mendampingi kader dalam menyelesaikan kendala di lapangan.
Ia menambahkan bahwa kualitas pembina akan menentukan kualitas Posyandu. Pembina harus memahami regulasi, mekanisme pelayanan, dan pola kerja sama antarsektor. Dengan begitu, kader yang bertugas di gampong dapat bekerja dengan lebih percaya diri dan terarah.
Dukungan Pemerintah Daerah terhadap Peningkatan SDM Posyandu
Pemerintah Kabupaten Bener Meriah memberikan dukungan penuh terhadap upaya peningkatan kapasitas kader dan pembina Posyandu. Dukungan ini berupa program pelatihan berkala, pengadaan alat kesehatan dasar, serta pendampingan intensif melalui jajaran DPMK dan Dinas Kesehatan.
Hj. Meutia menilai peningkatan kapasitas SDM adalah langkah strategis untuk memperbaiki kualitas layanan kesehatan di tingkat dasar. Tanpa pembinaan yang terarah, Posyandu sulit berkembang dan mampu menjawab tantangan zaman.
Penurunan Angka Stunting Jadi Prioritas Bersama
Isu stunting mendapat perhatian besar dalam Bimtek ini. Ketua TP-PKK menekankan bahwa masalah stunting harus ditangani secara terintegrasi. Posyandu menjadi titik awal dalam proses mendeteksi dini stunting melalui pengukuran berat badan, tinggi badan, dan pemantauan status gizi.
Ia berharap pembina Posyandu mampu membimbing kader agar lebih responsif terhadap kondisi balita yang berisiko stunting. Edukasi keluarga, pendampingan ibu hamil, serta pemberian makanan tambahan bergizi menjadi langkah yang harus terus dilakukan.
Pesan Penutup Ketua TP-PKK Bener Meriah
Dalam penutupannya, Hj. Meutia Fauziah menyampaikan harapan besar agar seluruh Tim Pembina Posyandu semakin profesional dalam menjalankan tugas. Ia menegaskan bahwa Posyandu adalah ujung tombak dalam upaya menjaga kesehatan masyarakat. Karena itu, pembina harus menjadi teladan dalam pelayanan, komunikasi, dan pengelolaan program.
Dengan adanya bimtek, ia berharap setiap Posyandu mampu meningkatkan mutu layanan secara konsisten. Pelayanan yang baik akan berdampak langsung pada peningkatan kesehatan keluarga, penurunan angka stunting, dan penguatan kualitas hidup masyarakat Bener Meriah.

Cek Juga Artikel Dari Platform mabar.online
